05 December 2009

Terungkap! FBI Sewa Orang untuk Mengintai Masjid

Saturday, 05 December 2009 06:40

E-mail Print PDF
Ketakutan Pemerintah Amerika Serikat terhadap Islam sepertinya tidak akan pernah habis, meskipun negara adidaya tersebut dipimpin oleh sosok yang dianggap dekat dengan Islam seperti Barack Obama Hidayatullah.com--Seorang pria bernama Craig Monteilh mengaku dibayar Biro Penyelidik Federal (FBI) untuk mengintai masjid di wilayah California. Monteilh mengaku, aksinya tersebut dilakukan guna membantu FBI mendapatkan informasi tentang Ahmadullah Niazi, saudara ipar dari salah satu pengawal Osama Bin Laden. Seperti dilansir Fox News, tadi malam, hal ini terpapar dalam persidangan di California Selatan, setelah korban Niazi melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian. Kejadian tersebut terjadi pada 2007 lalu, dan pengadilan pun mendesak dokumen FBI yang berkaitan dengan kegiatan pengintaian tersebut dibuka. Monteilh yang saat ini menjalani pemeriksaan atas kasusnya, mengaku belum dibayar penuh oleh FBI. Ia kini menuntut FBI untuk memberikan biaya ganti rugi sebesar USD10 juta atau sekitar sekitar Rp94 miliar. Monteilh juga mengklaim jika FBI gagal memberikan hak perlindungan saksi bagi dirinya. Dalam pernyataannya, FBI menyebutkan pengintaian terhadap masjid merupakan cara yang ampuh untuk mencegah teroris yang mengancam keamanan dalam negeri Amerika Serikat. FBI juga berdalih jika tindakan mereka yang menimbulkan kemarahan pada umat Muslim di Amerika tersebut didasarkan atas kepentingan investigasi. Badan investigasi federal Amerika Serikat tersebut juga menyangkal jika Monteilh bekerja sebagai informan mereka. [vp/www.hidayatullah.com]

Pasukan Filipina Bakar Masjid di Zamboanga

Pasukan Filipina Bakar Masjid di Zamboanga

E-mail Print PDF

Pihak pejuang Muslim Moro berjanji tidak akan merespon peristiwa ini dengan mengerahkan pasukan, karena pihaknya terikat dengan perjanjian

Hidayatullah.com--Sebuah masjid di Panubigan, Siocon, Zamboanga beserta 14 rumah dibakar oleh Angkatan 44 Batalyon Infanteri Angkatan Darat Filipina. Sebagaimana dilansir oleh luwaran.com (3/12), reporter situs pro pejuang Moro ini juga berada di tempat kejadian saat masjid dan rumah-rumah tersebut masih terbakar. Peristiwa itu sendiri terjadi sekitar pukul delapan malam. Pembakaran beberapa rumah penduduk tak berdosa dan para pejuang Moro itu dilakukan oleh pasukan Filipina yang berpangkalan di dekat Siraway, kota yang berada di propinsi Zamboanga. Militer Pilipina sendiri beralasan bahwa mereka sedang melakukan operasi melawan para penculik. Dan menururt mereka, para penculik adalah bekas anggota MNLF (Front Pembebasan Nasional Moro), yang sudah tidak berkuasa lagi. Akan tetapi pihak MILF (Front Pembebasan Islam Moro) tidak menerima alasan itu. Untuk menangkap penculik tidak perlu membakar rumah penduduk, apalagi masjid. MILF sendiri berjanji akan melakukan tindakan merespon peristiwa ini. Untuk menyelesaikan masalah ini, MILF tidak menggunakan pasukan mereka, karena sudah diteken perjanjian gencatan senjata antara pihaknya dengan pihak Filipina. Pihak MILF akan mengajukan kasus ini kepada komite gencatan senjata Filipina. Dengan adanya kejadian ini, kepercayaan rakyat Moro dan MILF terhadap komitnmen Filipina dalam perdamaian mulai menurun, apalagi sebelumnya telah terjadi beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh militer Filipina. Pada tanggal 11 Oktober 2009 lalu, beberapa personel tak dikenal dari Angkatan 44 Batalyon Infanteri juga telah melakukan penggeledahan terhadap rumah warga sipil di Barangay Balatakan. Dan pada tanggal 29 di bulan yang sama, militer Filipina membakar rumah warga Barangay Moro Salvacion. [tho/lwr/www.hidayatullah.com]