Isa as (Yesus) will return ?
Assalamu’alaikum wr wb
Di dalam Al Qur’an, nama nabi Isa as disebut 25 kali, lebih banyak daripada nabi Muhammad SAW. Akidah umat Islam memang secara tegas menuntut kepercayaan terhadap semua nabi rasulullah yang telah disebutkan dalam Al Qur’an. Kita sebagai umat Islam meyakini bahwa semua nabi pada hakekatnya membawa risalah yang sama yaitu “La ilaha ilallah”, tidak ada ilah yang patut disembah kecuali Allah Azza wa Jalla.
Manusia yang datang kemudian setelah seorang nabi diutus kepada bangsanya selalu menyelewengkan ajakannya bahkan mengingkarinya. Kepada bani Israel, nabi Musa as mengajak kepada agama tauhid yang sama dengan kita kaum muslimin, demikian juga nabi Isa as, namun mereka telah mengabaikan ajakan itu dan memilih untuk menerima ajakan alim ulama dan pendeta-pendeta mereka. Akibatnya mereka telah sesat, sesat yang nyata.
Terhadap nabi Isa as, kaum muslimin menghormatinya sesuai dengan posisinya sebagai rasulullah, sama terhadap para utusan yang lainnya, tidak pernah lebih dari itu. Kaum muslimin tidak pernah menganggap bahwa nabi Isa as, adalah anak Tuhan seperti halnya kaum nasrani, juga Uzzair sebagai anak Tuhan bagi orang Yahudi.
Silang pendapat dan kepercayaan status nabi Isa as (Yesus) inilah yang menjadi sebab umat muslim menganggap kaum nasrani dan yahudi adalah sesat, sesat yang sesungguhnya. Di dalam Al qur’an surat Ali ‘Imran 3:55 Allah berfirman :
55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” |
Rasulullah Muhammad SAW bersabda :” Barang siapa percaya dan mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada bersekutu dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya serta kalimatnya yang ditiupkan kepada Maryam dan bahwasanya surga dan neraka adalah ‘haq’ dan benar, maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam sorga, apapun yang telah dilakukan”.
Katakanlah, ” Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim (Abraham), Isma�il (Ishmael) dan Ishaq (Isaac) dan Ya’qub (Jacob) dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa (Moses) dan Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka…” (Surat Ali Imran: 84-85)
Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat terang bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kapadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (Surat asy-Syu’araa’: 13)
Dalam akidah kaum muslim, kedudukan para nabi utusan Allah SWT adalah sama. Mereka adalah orang pilihan Allah SWT yang mengemban risalah kenabian untk mengajak manusia kepada tauhid, menyembah hanya kepada Allah Azza wa Jalla semata. Tidak beriman seseorang yang menyelisihi ayat-2 Al Qur’an walaupun satu huruf.
Tentang kelahiran nabi Isa as (Yesus) yang istimewa karena tanpa kehadiran ayah adalah sesuatu yang telah dikehendakiNya. Kalau Allah menghendaki “kun” maka “fayakun” terjadilah.
Dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Surat an-Nisaa’: 157-158)
Suatu isyarat dari Allah SWT bahwa nabi Isa as tidaklah meninggal di tiang salib seperti yang dipercayai kaum nasrani, dan Allah SWT telah mengangkat nabi Isa as kembali kesisiNya. Dari riwayat Ibnu Abi Hatim, bahwa Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda : Setelah terjadinya peristiwa itu, maka terpecahlah sahabat-2 nabi Isa as menjadi tiga golongan. Segolongan berkata,”Tuhan (dimakssud Isa) berada ditengah-2 kita selama ia berkehendak, kemudian ia naik ke langit”. Golongan ayng ke 2 berkata :” Anak Tuhan berada di tengah-2 kita selama ia kehendaki kemudian diangkatlah ia oleh Allah”, mereka ini adalah golongan ‘nashthuriah’. Sedang golongan yang ke 3 berkata : ” Hamba Allah dan RasulNya (Isa as) berada di tengah-2 kita selama ia berkehendak, kemudian diangkatlah ia oleh Allah”, golongan ini adalah golongan muslimin yang ditindas oleh kedua golongan yang lain dan dibunuhnya, maka pudarlah Islam sejak saat itu, hingga diutuslah oleh Allah sebagai rasul dan hambaNya, Muhammad bin Abdullah SAW. (Tafsir Ibnu Katsir).
Jadi … kini kaum musliminpun menunggu kedatangan kembali Nabiullah Isa as di dunia ini, yang akan membenarkan risalah Rasulullah Muhammad SAW, yang akan menjadi titik akhir kehidupan dunia, kalimatullah akan tegak dan kaum muslimin akan kembali kepadaNya, ke tempat yang dijanjikanNya, surga adn.
Wallohul muwaffiq
Wassalamu’alaikum wr wb
…………………selanjutnya silahkan baca di KLIK ini……….
No comments:
Post a Comment