Ali Mocthar Ngabalin (Anggota Komisi I DPR RI) : Israel Harus Dihapus Dari Peta Dunia |
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember 2008 lalu sungguh biadab. Betapa tidak, tidak satupun pemimpin Hamas yang memprediksi negara zionis tersebut akan nekat melancarkan invasi militer yang sedemikian dahsyat menerjang norma dan etika hukum serta kemanusiaan masyarakat beradab. Pasalnya, para pemimpin Hamas semula mempercayai jaminan Kepala Dinas Intelijen Mesir, Jenderal Omar Sulaiman, yang selama ini menjadi perantara perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang berakhir pertengahan Desember 2008 lalu. Ternyata Jenderal Omar Sulaiman bersekongkol dengan para pemimpin Israel untuk menipu para pemimpin Hamas, sehingga mereka tidak siap menghadapi serangan negara zionis tersebut. Memasuki minggu kedua, bombardemen Israel yang tidak pandang bulu telah menewaskan lebih dari 800 orang termasuk diantaranya 300 anak-anak syahid, sementara yang luka-luka mencapai 5 ribu orang. Sementara di pihak Israel yang mati konyol hanya 13 orang dan itupun 10 diantaranya tentara yang menyerbu Gaza melalui serangan darat. Negara Zionis Israel bertekad memusnahkan rakyat Palestina sebagaimana ketika kaum Yahudi dimusnahkan Nazi Jerman. Sungguh dzalim dan biadab perilaku para pemimpin negara zionis Israel dan anteknya AS. Sejak negara zionis Israel berdiri diatas Tanah Suci Palestina pada 15 Mei 1948 dengan Perdana Menteri (PM) pertama David Ben Gourion, Israel selalu ingin mencaplok negara tetangga Arabnya. Maka tidaklah mengherankan hingga kini telah terjadi enam perang besar di Timur Tengah (1948, 1956, 1967, 1973, 1982 dan 2006), belum terhitung perang kecil yang mencapai hampir seratus, termasuk perang Gaza sekarang ini. Berikut ini wawancara wartawan Suara Islam, Abdul Halim, dengan anggota Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, Ali Mocthar Ngabalin, seputar pembantaian militer Israel terhadap kaum muslimin di jalur Gaza, Palestina. Israel terus melakukan pelanggaran HAM berat terhadap rakyat Palestina sejak berdirinya Negara Zionis itu tahun 1948. Bagaimana tanggapan anda ? Kalau dilihat dari konsepnya, sebenarnya sekarang posisi Israel bukan untuk membalas dendam, tetapi sejak awal memang telah menempatkan dirinya untuk memperluas wilayahnya yang tidak ada cara lain kecuali melakukan pembantaian terhadap muslim Palestina. Rencana Israel ini bukan satu dua hari, tetapi luar biasa karena dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Sebelum melancarkan agresinya, Israel telah melobby dan mencekoki semua negara termasuk Indonesia, yang telah dicekoki dengan berbagai fasilitas keuangan dan pinjaman, sehingga sampai hari ini membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi kebiadaban Israel. Bagaimana menurut anda pembantaian yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza sekarang ini ? Pembantaian Gaza ini memang luar biasa, ini waktu yang sangat panjang dengan seluruh strateginya. Sebelumnya Israel mencekoki AS dengan seluruh utang piutang keturunan Zionis Israel di AS. Seluruh perbankan, ekonomi, air dan minyak dikuasai Yahudi AS. Sehingga ketika Israel melaksanakan seluruh keinginannya, tidak ada satu negarapun yang bisa berkutik dan melakukan pembelaan, dan hari ini kita lihat sebagai bukti nyata pembantaian terhadap muslim Palestina di Gaza. Mengapa para pemimpin Arab seperti Mesir, Arab Saudi dan Yordania berdiam diri, bahkan Mesir malah menutup pintu perbatasan di Rafah ? Harus saya katakan kalau Yordania dan Mesir telah terlibat perjanjian dengan Israel, sehingga kedua negara tidak dapat berbuat apa-apa. Israel sudah mempunyai planing jangka panjang. Kalau ingin melakukan agresi terhadap suatu negara melalui agresi militer, selama 20 tahun Israel berusaha semaksimal mungkin untuk mencekoki siapa yang menjadi pemimpin di negara yang diperkirakan nanti melakukan perlawanan terhadap Israel. Libia tidak dapat berbuat apa-apa karena sudah mendapat bantuan dari AS, padahal AS dikuasai para turunan Zionis Yahudi. Maka tidaklah mengherankan jika agresi Israel ke Gaza kali ini tidak ada satupun pemimpin negara lain yang mampu melakukan pembelaan terhadap rakyat Palestina. Sebagai misal sekarang kita lagi melakukan penelitian terhadap Rp 207 triliun uang asing yang masuk ke Indonesia dan sampai sekarang belum diketahui parlemen. Seberapa jauh tingkat kebenarannya dan seberapa jauh data-data yang dapat diperoleh dari informasi ini. Mengapa para pemimpin dunia Arab tidak menggunakan minyak sebagai senjata utama untuk menekan AS yang telah mendukung Israel ? Jelas tidak bisa, karena AS menguasai saham-saham dari berbagai perusahaan minyak yang ada di Timur Tengah, tidak seperti ketika terjadi Perang Timur Tengah tahun 1973 dimana Raja Faisal menggunakan senjata minyak untuk menekan AS yang membantu Israel. Sekarang seluruh uang Arab Saudi dan AS telah dikuasai Yahudi AS, sementara Arab Saudi memiliki akses yang paling kuat dengan AS. Saya kira itulah yang menjadi persoalan umat Islam. Bagaimana peran Mossad dan CIA dalam invasi militer Israel ke terhadap Jalur Gaza ini? Data dan informasi yang kita peroleh, Mossad sudah selama 9 tahun berada di Palestina, sedangkan intelijen Mossad di Indonesia cukup banyak dan CIA paling banyak di Indonesia. Apa yang dilansir mantan KSAD Jenderal Ryamizard Ryacudu dimana di Jakarta saja ada 2 ribu intelijen asing yang beroperasi, adalah suatu kebenaran. Sesungguhnya Israel tidak memiliki apa-apa, tetapi yang menjadi persoalan karena Israel di backup AS baik dari sisi persenjataan maupun politis. Padahal AS memiliki peranan sangat kuat di Dewan Keamanan PBB. Adakah peran badan intelijen Mesir dan Saudi? Itu yang kita butuh data. Tetapi minimal kita harus mengerti, tanpa mereka terlibat tetap bisa memberikan bantuan kepada Israel dengan menutup akses ke perbatasan Rafah di Mesir. Itu sesuatu yang sungguh-sungguh sangat membantu Israel dalam melancarkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Seandainya pintu perbatasan Rafah dibuka, praktis para korban agresi Israel bisa dibantu. Tetapi kenyataannya seperti ini dan kita mau bilang apa ! Mengapa Dewan Keamanan PBB tidak mampu menekan agresi Israel, meski telah ada resolusi seperti Resolusi 242 dan 338 pasca Perang 1967? Resolusi 242 dan 338 adalah resolusi yang diberikan negara yang memiliki hak veto di DK PBB. Tetapi jangan lupa kalau DK PBB dibiayai oleh para konglomerat Yahudi AS. Karena kekuasaan Yahudi telah masuk di seluruh lini seperti DK PBB dan berbagai pemerintahan negara di dunia, sehingga tidak ada satupun negara yang dapat berteriak untuk membantu Palestina termasuk Indonesia. Kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu Palestina, hanya memiliki kemampuan untuk mengecam dan mengutuk, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukan langkah-langkah politis. Saya dari awal sudah saya katakan DPR bisa mendesak pemerintah untuk segera menyiapkan peace keeping force yang dibiayai oleh negara dan DPR bisa menyetujui budgetnya. Mestinya kita mempunyai dana sekitar Rp 2,7 triliun dan cukup untuk dipakai pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia. Tetapi sampai sekarang baik dari pemerintah maupun DPR belum tergerak sedikitpun untuk melihat itu sebagai bagian dari aspirasi keterlibatan Indonesia dalam pembelaan terhadap rakyat Palestina, atau paling tidak untuk menghentikan segera agresi Israel laknatullah. Mengenai adanya resolusi gencatan senjata dari DK PBB, jelas tidak ada gunanya bagi Israel. Sebab Israel begitu kuat dan menggurita, sehingga seluruh resolusi DK PBB tidak ada artinya apa-apa bagi Israel. Menurut anda, mengapa Israel melakukan agresi menjelang habisnya masa jabatan Presiden Bush? Sebetulnya tidak ada hubungannya dengan berakhirnya masa jabatan Bush. Kami dulu memiliki dokumen yang terkait dengan agresi militer Israel ke Palestina. Kebetulan menjadi momentum penting sebagai warning bagi Barack Obama kalau dia tidak bisa melakukan hal yang sama, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan kecuali diapun akan diperadabkan oleh masyarakat internasional atau negara-negara pemegang hak veto di DK PBB. Amerika Serikat siapapun pemimpinnya, kita tidak bisa berharap banyak karena AS adalah Yahudi dan Yahudi adalah DK PBB. Semuanya merupakan sekat-sekat panjang yang dipersiapkan oleh Yahudi yang menyebar kemana-mama. Yahudi ada di PBB, DK PBB, AS dan negara lain. Sedangkan di Indonesia Yahudinya tidaklah sedikit. Mengenai persoalan Gaza saat ini, mengapa Barack Obama hingga kini tetap bungkam ? AS tidak memiliki sistem seperti di Indonesia, di mana Presiden cuma satu. Meskipun ada Presiden terpilih, tetapi tidak memiliki kewenangan apa-apa dan jangan pernah berharap Barack Obama dapat mengambil tindakan apa-apa sebelum dia dilantik pada 20 Januari 2009. Saya tidak memiliki keyakinan kuat dia bisa melakukan sesuatu terhadap Israel. Dengan dibukanya front pertempuran baru oleh Hizbullah di Lebanon Selatan, bagaimana kira-kira dampaknya terhadap agresi militer Israel ke Gaza ? Kalau itu baru merupakan bentuk persiapan perlawanan terhadap agresi Israel oleh Hizbullah. Kalau semua orang tidak bisa membela muslim Palestina, langkah Hizbullah adalah benar. Semangat atau ruh yang dibangun Hizbullah adalah tidak boleh melihat dipelosok dunia manapun, umat Islam dalam ancaman. Indonesia memiliki sistem untuk ikut serta dalam ketertiban dan perdamaian dunia. Tetapi ternyata Indonesia tidak dapat melakukannya dan UUD 1945 hanya sebagai pajangan. Buktinya sekarang pemerintah Indonesia tidak dapat berbuat apa-apa. Jadi kalau sekarang Hizbullah mulai melancarkan serangan terhadap Israel dari Lebanon Selatan, saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama Hizbullah akan memenangkan pertempuran melawan pasukan Zionis Israel seperti perang tahun 2006 lalu. Saya sendiri pernah tiga kali bertemu dengan Pemimpin Hizbullah, Syekh Hasan Nasrallah, sehingga saya tahu apa itu perjuangan Hizbullah. Saya bicara dan berkomunikasi dengan Hasan Nasrallah dalam waktu cukup lama, sehingga saya tahu bagaimana langkah-langkah pemikirannya. Saya tahu apa yang harus dia lakukan bagi dunia Islam. Hari ini dia berpihak kepada rakyat Palestina dan Hamas, saya mengerti apa yang dia lakukan. Makanya saya mempunyai prediksi kalau Hamas dan Hizbullah akan memenangkan pertempuran. Apapun di dunia ini yang dimiliki, Hamas dan Hizbullah akan memenangkan peperangan ini di bumi Palestina melawan Israel. Hizbullah pernah memenangkan pertempuran melawan tentara AS dan Perancis, dan mampu membunuh 240 marinir AS dan 54 pasukan para Perancis dalam satu serangan bom truk di Beirut Lebanon tahun 1983 lalu. Para Marinir AS mati terpanggang diatas senjata-senjata Hizbullah. Saya sudah sampai di wilayah pertempuran mereka, saya sudah sampai dimana Hizbullah mendidik pasukannya. Insya Allah, saya memiliki keyakinan kuat kalau Hizbullah akan menang melawan pasukan Zionis Israel. Pasca agresi ke Gaza, adakah kemungkinan Israel akan melanjutkan agresi militernya terhadap Hizbullah, Iran dan Suriah dengan bantuan AS ? Israel bisa melakukan invasi dengan segala cara termasuk kekuatan keuangan yang dimilikinya. Israel menggunakan power yang dimilikinya dengan budget yang cukup banyak, menguasai politik dengan cara menguasai DK PBB dan AS, maka Israel akan menggunakan ekspansinya kemana-mana termasuk ke Damaskus Suriah, Lebanon dan Iran. Makanya kita harus dapat memberikan dukungan kepada negara-negara Islam melakukan perlawanan kepada Israel. Israel ini laknatullah, Zionis Israel, naudzubillah min dzalik. Mungkinkah negara-negara Arab bersatu untuk melawan Israel ? Sangat tidak mungkin negara Arab bisa bersatu. Karena AS dan Israel telah menguasai seluruh instalasi-instalasi penting seperti ekonomi dan keuangan di negara-negara Arab. Saya tidak yakin kalau negara Arab dapat bersatu melawan Israel apalagi AS. Apakah negeri-negeri Islam perlu mengirimkan sukarelawan untuk bertempur melawan Israel sebagaimana seruan Ahmadinejad? Iran sampai sekarang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS, dan Iran mampu mengatakan ”tidak” kepada AS kalau itu merugikan kepentingan rakyatnya. Kalau Indonesia tidak!. Sepanjang itu menguntungkan orang per orang di Indonesia dan kepentingan AS, kepentingan negara belum tentu menjadi kepentingan rakyat. Mengenai pengiriman sukarelawan, Iran hanya mengusulkan, tetapi negara mana yang siap. Negara mana yang mau membuktikan mengirimkan sukarelawannya. Negara mana yang membuka pintu, baik dari Suriah maupun Lebanon Selatan atau Mesir. Tidak ada negara yang siap untuk itu. Suriah dan Iran bisa memulainya dan Yordania sedikit siap. Selain itu tidak ada, saya tidak percaya, apalagi Mesir sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa. Mungkinkah serangan ke jalur Gaza ini akan menjadi perang besar di Timur Tengah? Tidak mungkin terjadi perang besar Timur Tengah, untuk 10 tahun, 15 tahun bahkan 20 tahun mendatang. Kita harus bisa memperkuat dan mem-back up Iran. Iran akan berada di garis depan untuk melakukan perlawanan terhadap Israel, kalau negara lain tidak mungkin. Iran memiliki karekter negara yang tidak bisa melakukan kerjasama dengan negara manapun di dunia kalau merugikan kepentingan Islam dan negaranya. Iran memiliki independensi dan tidak dapat membangun hubungan diplomatik dengan negara lain yang hanya mau mencekoki. Devide et impera tidak berlaku bagi Iran. Iran bisa melakukan perlawanan kepada siapa saja. Dulu sebetulnya Saddam Hussein, tetapi dia memiliki dua persoalan yakni sangat otoriter dan tidak dapat bekerjasama dengan AS. Berbagai kontrak kerja perminyakan dengan AS, dia tidak mau menandatanggani. Itulah sebabnya tidak ada cara lain yang dilakukan AS kecuali menggunakan kekerasan untuk dapat menumbangkannya dan merusak Baghdad. Bagaimanan menurut anda solusi akhir persoalan Palestina ini? Solusi akhirnya adalah negara Zionis Israel harus dihapus dari peta dunia. Sebab Yahudi Israel mendirikan negara dengan tidak memiliki wilayah, dengan mencaplok wilayah Palestina. Orang Israel adalah manusia-manusia yang dilaknat Allah Swt, manusia-manusia yang terkutuk. Orang Yahudi adalah maghdhuubi alaihim, sehingga kita berdoa untuk waladholin. Tidak ada cara lain, kalau memang Allah menghendaki suatu saat ada kesepakatan diantara negara-negara Islam seperti negara-negara Arab dan Iran dapat di backup dengan seluruh kekuatannya. Memang sesuai dengan UUD 1945 dimana penjajahan di muka bumi harus dihapuskan, maka penjajahan di Timur Tengah harus dilawan, sampai Israel negara penjajah dan kanker ganas di Timur Tengah dapat dihapus dari peta dunia. (mj/www.suara-islam.com) |
No comments:
Post a Comment