18 February 2009

JIL= Agen zionis di Indonesia ?

Habib Rizieq: Usulan Moqsith Bodoh, Menjebak dan Licik

Katagori : Laporan

Oleh : Redaksi 09 Jan, 09 - 6:30 am

Munarman: Waspadai Akal Bulus Agen Zionist Di Indonesia

Untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, seorang tokoh Jaringan Islam Liberal, Abdul Moqsith Ghazali, mengusulkan agar dibuka hubungan diplomatik dengan negara Israel. Hal tersebut diungkapkan oleh Moqsith dalam acara talk show di sebuah stasiun televisi swasta, Rabu malam (7/12).

Menurutnya, hal itu diperlukan agar terjadi dialog untuk menemukan solusi permasalahan di sana. “Perdamaian masih mungkin untuk dilakukan. Bagaimanapun juga mereka (Yahudi Israel) adalah manusia yang punya akal dan hati nurani. Mereka tidak akan rela melihat manusia dibantai begitu rupa” dosen Universitas Paramadina itu beralasan.

Kontan saja, pernyataan nyleneh Moqhsith menuai kecaman.

Munarman, S.H, Panglima Komando Laskar Islam (KLI) menyatakan bahwa usulan itu tidak lebih merupakan akal bulus agen Zionist di Indonesia, agar Zionist Israel bisa bebas berkeliaran menginfiltrasi dan merusak umat Islam Indonesia.

“Usulan-usulan tersebut gencar diwacanakan oleh agen-agen Zionist yang tergabung dalam JIL dan komunitas binaan Zionist lainnya” ungkap Munarman kepada Suara Islam, Kamis (8/12).

Untuk Indonesia, secara konstitusi usulan itu sangat aneh. Sebab menurut konstitusi negeri ini, yang sering didewa-dewakan oleh kalangan JIL, penjajahan sebagaimana yang dilakukan oleh Zionist Israel harus dihapuskan dari muka bumi. ”Ini artinya usulan tersebut adalah akal bulus semata untuk kepentingan Zionist melakukan dominasi dan hegemoni lebih dalam terhadap umat Islam Indonesia”, jelasnya.

Munarman mengingatkan, sejak awal berdirinya gerakan Zionist Internasional dan negara Israel, mereka tidak pernah menggunakan bahasa dialog. ”Tentu kita masih ingat bahwa Zionist Israel membentuk dan menggunakan pasukan teroris Hagana untuk mencaplok Palestina. Bagaimana bisa Moqsith dan gerombolannya mengusulkan dialog dengan Zionist?” tanya Direktur An Nashr Institute itu.

Bahkan, mantan Ketua YLBHI itu mengingatkan, ”Hanya orang sakit jiwa dan dungu yang percaya Zionist Israel bisa diajak dialog. Awas hati-hati, virus dungu itu menular”, ingatnya. [suara-islam.com]

Habib Rizieq: Usulan Moqsith Bodoh, Menjebak dan Licik

Habib Rizieq: Usulan Moqsith Bodoh, Menjebak dan Licik

Usulan Moqsith Ghazali, seorang tokoh JIL di acara sebuah stasiun televisi pada Rabu Malam, (7/1), untuk menyelesaikan permasalahan Palestina-Israel adalah dengan melakukan perundingan dan membuka hubungan diplomatik merupakan usul yang bodoh, menjebak dan sekaligus licik. Demikian pernyataan Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab kepada Suara Islam, Kamis (8/1).

Jika yang disarankan untuk membuka hubungan diplomatik itu adalah negara Indonesia, menurut Habib Rizieq, usulan Moqsith itu adalah usulan bodoh. Karena bertentangan dengan konstitusi UUD 1945 tentang Penjajahan dan Komitmen Politik Luar Negeri RI yang menghendaki berdirinya negara Palestina.

“Usul tersebut juga menjebak, sebab hubungan diplomatik tersebut akan menjadi legalitas internasional bagi Israel mengingat RI adalah negara muslim terbesar di dunia, sekaligus menjadi pengkhianat terbesar di dunia, sekaligus menjadi pengkhianatan terhadap solidaritas Islam”, ungkap Habib Rizieq.

Yang ketiga, Habib Rizieq menyebut usul tersebut sebagai usulan yang licik. “Karena Moqsith dan kawan-kawan adalah kelompok liberal yang selama ini menjadi antek AS yang sangat pro-Israel” papar Habib.

Bagi Habib Rizieq, Israel adalah negara biadab dan jahanam. Pasalnya, Israel telah membantai anak-anak tak berdosa. “Israel tidak paham bahasa dialog. Israel hanya paham bahasa perang. Jadi hanya orang gila yang mau dialog dengan bangsa macam itu” ingat Habib. [suara-islam.com]

No comments:

Post a Comment