Proyek Rahasia Dibalik Agresi Brutal Israel ke Jalur Gaza
Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin, ternyata bukan semata-mata untuk memberangus Hamas dan meluluhlantakkan serta membantai warga Gaza, tapi ada misi Israel yang lain dibalik agresi tersebut.
Surat kabar Jerusalem Post mengutip pernyataan sejumlah pejabat Israel melaporkan bahwa agresi Israel ke Gaza adalah bagian dari proyek uji coba sistem radar anti-misil yang saat ini sedang dibangun Israel.
Menurut para pejabat pertahanan Israel yang tidak mau disebut namanya, Operasi "Cast Lead" yang dilancarkan Israel ke Gaza selama 22 hari hari kemarin bertujuan untuk mengumpulkan data untuk keperluan pembangunan proyek yang disebut proyek "Sistem Kubah Besi (Iron Dome's radar" yang pembangunannya sudah mulai berjalan.
Para pejabat Israel itu mengungakpkan, Tel Aviv telah mengirim satu tim pengembangan senjatanya untuk mengumpulkan informasi tentang roket-roket yang ditembakkan para pejuang Palestina di Gaza ke wilayah Israel.
Mereka memantau bagaimana roket-roket buatan rumahan dan roket berstandar militer Katyusha yang ditembakan dari Gaza bereaksi atas kondisi cuaca yang berbeda-beda dan bagaimana roket itu nantinya bisa dilacak oleh radar "Kubah Besi" yang sedang dibangun.
Radar "Kubah Besi" memang didisain khusus untuk menangkal dan menghancurkan roket-roket yang ditembakkan dari Libanon maupun dari wilayah Palestina, sebelum mencapai sasaran. Radar ini rencananya sudah akan dioperasikan pada tahun 2010.
Dilaporkan pula, selama agresi brutalnya ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin, militer Israel juga menggunakan beberapa sistem persenjataan tempur. Diantara persenjataan baru itu, menurut pejabat Israel, antara lain dua kendaraan tempur bernama Namer, jenis kendaraan pengangkut personel yang dirancang berdasarkan bentuk tank Merkava IV yang digunakan oleh pasukan Golani untuk menghancurkan wilayah-wilayah padat penduduk di Gaza. Namer nantinya akan digunakan sebagai pengganti tank buatan AS jenis M-113 yang saat ini digunakan pasukan infanteri Israel.
Tank jenis terbaru itu dilengkapi dengan sistem Wind Coat yang bisa mendeteksi roket-roket anti-tank dan menangkal roket-roket tersebut sebelum mencapai sasaran. Sistem tersebut dibuat setelah perang 33 hari antara Israel dan Hizbullah di Libanon pada tahun 2006 lalu. Para pejabat pertahanan Israel mengatakan, sistem itu sudah dipasang di tank-tank yang melakukan pembantaian ke Jalur Gaza dalam agresi kemarin tapi sistem itu tidak digunakan. (ln/prtv/erm)
|
No comments:
Post a Comment